Makin banyak seorang lelaki mengkonsumsi daging dan produk-produk susu, makin besar pula kemungkinannya bakal meninggal dunia akibat kanker prostat. Sementara makin banyak seseorang memakan biji-bijian dan kacang-kacangan makin kecil pula kemungkinannya terserang penyakit tersebut. Demikian kesimpulan suatu studi internasional.
Suatu survei kematian akibat kanker prostat di 59 negara menunjukkan amat kuatnya hubungan antara makanan dan kematian karena penyakit itu, yang sejauh ini merupakan kanker pembunuh terbesar kedua bagi kaum lelaki, setelah kanker paru-paru.
James Herbert dan rekan-rekannya dari Fakultas Kedokteran Univesitas Massachusetts dalam suatu laporan yang dimuat Journal of the National Cancer Institute, menyebutkan energi hewani positif terkait dengan kematian akibat kanker prostat. Hal ini terlihat pada efek protektif dari konsumsi sereal, kacang-kacangan, oil seeds (yang juga mencakup konsumsi kedelai) dan ikan.
Kematian akibat kanker prostat ada hubungannya juga dengan faktor makanan termasuk intake energi, lemak total dan produk-produk hewani (khususnya susu, daging dan ayam).
Dinyatakan juga sejumlah studi lain menunjukkan suatu mekanisme yang sama. Yakni kanker prostat dan kanker-kanker lain yang sensitif terhadap tingkat hormon serum (darah), lemak hewani mungkin berpengaruh terhadap resiko kanker dengan mempertinggi tingkat hormon seks dewasa.
Kanker prostat berhubungan dengan tingkat testosteron dan sering diobati dengan menghentikan produksi testosteron, antara lain lewat operasi atau kastrasi kimiawi. Sedangkan kanker payudara berhubungan dengan tingkat estrogen dan juga terkait dengan makanan berkadar lemak tinggi.
Tim Herbert menunjukkan kaum lelaki kulit hitam Amerika mempunyai tingkat kemungkinan terserang kanker prostat 40% lebih tinggi daripada rekan-rekannya yang berkulit putih, dan lelaki kulit hitam cenderung memiliki tingkat testosteron lebih tinggi.
Kanker usus, kanker pembunuh terbesar ketiga di Amerika Serikat, juga tak lepas dari kaitan dengan makanan yang mengandung lemak hewani dan kurangnya buah-buahan, sayur-sayuran serta biji-bijian. Selain itu ditemukan juga orang yang biasa menenggak alkohol amat mungkin meninggal akibat kanker prostat. Sebaliknya dengan menyantap banyak produk kedelai kemungkinan itu makin kecil.
Dikatakan masih belum sepenuhnya jelas apakah ikan mempunyai efek protektif. Ini karena orang yang gemar makan ikan biasanya juga gemar kedelai. Akan tetapi ikan dan kedelai mengandung asam lemak Omega 3, yang dalam berbagai tes diketahui bisa menghentikan pertumbuhan tumor.
Para periset menyatakan kasus paling sedikit kematian akibat kanker prostat ada di negara-negara seperti Jepang. Sebab di negara-negara itu orang biasa mengkonsumsi banyak kedelai dan ikan sementara sedikit memakan daging.
Perbedaan tetap tampak meskipun masalah lingkungan, olahraga dan faktor-faktor lainnya juga diperhitungkan.
Dalam kesimpulannya, tim Herbert berpendapat atas dasar studi ini dan juga penelitian-penelitian lainnya, jelas makanan model Barat ikut punya andil bagi resiko kematian akibat kanker prostat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar